Isu COVID-19 Kembali Merebak di Tahun 2025, Fakta atau Cuma Propaganda?

- Redaktur

Rabu, 11 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas kesehatan mengambil sampel usap COVID-19 dari seorang penumpang kereta api di Stasiun Bogor dekat Jakarta. Foto: (The Jakarta Post)

Petugas kesehatan mengambil sampel usap COVID-19 dari seorang penumpang kereta api di Stasiun Bogor dekat Jakarta. Foto: (The Jakarta Post)

SKI – Setelah pencabutan status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) oleh WHO pada Mei 2023 yang lalu, ancaman Penyakit Coronavirus (COVID-19) perlahan memang mulai terabaikan. Namun sebenarnya, virus ini belum sepenuhnya hilang.

Kasus penularan tetap ada dan fluktuatif, dengan streaming terbaru terjadi di berbagai negara akibat varian baru NB.1.8.1, turunan dari Omicron JN.1.

Di India mencatat kejadian signifikan, dari 257 kasus aktif pada 22 Mei menjadi 3.758 kasus pada awal Juni 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lonjakan serupa terjadi di Benggala Barat, dengan peningkatan lebih dari 20 kali lipat dalam dua minggu terakhir. Meskipun sebagian besar kasus bersifat ringan, rumah sakit di Kolkata telah menambah kapasitas isolasi untuk mencegah peningkatan pasien.

Sementara di Australia, varian NB.1.8.1 menyebabkan peningkatan kasus, terutama di Tasmania. Otoritas kesehatan mendesak warga untuk mendapatkan vaksinasi booster COVID-19 dan vaksin flu, mengingat rendahnya tingkat vaksinasi pasca status PHEIC dicabut.

Kondisi yang tidak jauh berbeda terjadi di Singapura dan Thailand. Dalam sepekan, kedua negara tersebut mencatat lebih dari 15 ribu kasus. Bahkan, Thailand melaporkan sekitar 200 ribu infeksi COVID-19 sepanjang tahun 2025.

Lain halnya dengan Indonesia, imbas pengujian COVID-19 menurun, ‘hanya’ dilaporkan 75 kasus sejak awal tahun 2025.

Pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai, total kasus di lapangan bisa jauh lebih tinggi dari yang tercatat resmi.

Baca Juga :  Benarkah Penjualan LPG 3 Kg ke-Pengecer Disetop Mulai 1 Februari 2025?

“Siapa sekarang yang mau tes, orang mungkin juga nggak bergejala. Testing kan nggak murah dan bukan jaman seperti COVID-19 yang tesnya bisa gratis,” kata Pandu. Dikutip pernyataan dari detikcom, Senin (11/6/2025).

Faktany, meski status PHEIC atau ‘pandemi’ dalam istilah awam, dicabut, seluruh dunia belum benar-benar ‘terbebas’ dari virus COVID-19. Artinya, virus tetap bersirkulasi atau menularkan, tetapi menjadi tidak ‘ganas’ dan hanya memicu gejala ringan, atau bisa tidak bergejala sama sekali.

Hal ini terjadi karena program vaksinasi COVID-19 yang sudah dilakukan di banyak negara. Indonesia misalnya, lebih dari 80 persen masyarakat di Tanah Air sudah menerima dua dosis vaksin COVID-19.

Pandu juga menilai hal ini yang menjadi keuntungan Indonesia dalam menghadapi virus maupun mutasi COVID-19 belakangan.

Kasus kematian bisa ditekan hingga 0 laporan, berdasarkan catatan Kemenkes RI sepanjang tahun 2025. Pandu juga meyakini peningkatan kasus COVID-19 di banyak negara tidak perlu disikapi dengan ketakutan, termasuk mendadak berburu vaksinasi COVID-19 tambahan.

“Kalau terjadi lagi tidak perlu, tidak ada bukti berdasarkan vaksinasi ulang itu bisa mengatasinya, karena imunitas yang ada saat ini sudah cukup memadai. Nanti kan jadi kontraproduktif Menkes (dituduh) jualan vaksin lagi,” beber Pandu.

“Kita juga bisa sangat beruntung sama menggunakan Sinovac, vaksin yang cukup andal, Sinovac bisa virus utuh, kalau mRNA kan hanya bagian dari virus, yang suka berubah nah itu yang terpengaruh di banyak negara, kalau Indonesia sih, tidak perlu khawatir,” sambungnya.

Baca Juga :  Penambahan Kuota LPG 3 Kg, Disperindag Pastikan Ketersediaan

Tips detail pencegahan Covid-19, Sumber Detik health:

• Jaga tubuh tetap terhidrasi: Minum air putih secara teratur, jangan menunggu sampai merasa haus.

• Lindungi kulit dari paparan matahari: Gunakan tabir surya (sunscreen) dengan SPF minimal 30, kenakan pakaian yang tertutup, dan hindari paparan sinar matahari langsung, terutama di siang hari.

• Jaga kebersihan diri dan lingkungan: Cuci tangan dengan sabun setelah melakukan aktivitas di luar ruangan, dan bersihkan rumah secara teratur.

• Konsumsi makanan sehat: Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran segar, serta hindari makanan yang terlalu pedas atau berminyak.

• Batasi aktivitas fisik di luar ruangan: Jika ingin berolahraga, lakukan di dalam ruangan atau di pagi hari atau sore hari.

• Istirahat yang cukup: Pastikan tidur yang cukup setiap malam untuk menjaga energi dan sistem kekebalan tubuh.

• Waspadai gejala panas tubuh: Jika mengalami gejala seperti sakit kepala, pusing, atau mual, segera cari tempat yang teduh dan minum banyak air.

• Hindari konsumsi minuman beralkohol: Minuman beralkohol dapat memperburuk dehidrasi.

• Pertimbangkan untuk menggunakan kipas angin atau AC: Untuk menjaga suhu tubuh tetap sejuk, terutama di rumah.

• Jika memungkinkan, gunakan pakaian berwarna terang atau putih: Pakaian berwarna terang akan memantulkan lebih banyak sinar matahari, sehingga dapat membantu menjaga tubuh tetap sejuk.

Berita Terkait

4 Tersangka Korupsi BPSDM Rugikan Negara 2 Miliar Rupiah
Sri Juniarsih Mas-Gamalis Kembali Resmi Pimpin Berau, Program Kerja Dijanjikan Segera Terlaksana
Benarkah Penjualan LPG 3 Kg ke-Pengecer Disetop Mulai 1 Februari 2025?
Penambahan Kuota LPG 3 Kg, Disperindag Pastikan Ketersediaan
Benarkah Tarif Air Perumda Batiwakkal Kembali Normal?
Penyesuaian Tarif Tagihan Air Perumda Batiwakkal Didemo
Soal Penyesuaian Tarif Air Bersih, Begini Kata Direktur Perumda Batiwakkal
Kampanye Akbar SraGam, Ribuan Massa Pendukung Bersorak Tuntaskan dan Lanjutkan 18 Program Uggulan
Berita ini 121 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 22:47 WITA

Isu COVID-19 Kembali Merebak di Tahun 2025, Fakta atau Cuma Propaganda?

Rabu, 26 Februari 2025 - 22:04 WITA

Sri Juniarsih Mas-Gamalis Kembali Resmi Pimpin Berau, Program Kerja Dijanjikan Segera Terlaksana

Minggu, 2 Februari 2025 - 14:10 WITA

Benarkah Penjualan LPG 3 Kg ke-Pengecer Disetop Mulai 1 Februari 2025?

Sabtu, 18 Januari 2025 - 20:30 WITA

Penambahan Kuota LPG 3 Kg, Disperindag Pastikan Ketersediaan

Rabu, 15 Januari 2025 - 00:00 WITA

Benarkah Tarif Air Perumda Batiwakkal Kembali Normal?

Berita Terbaru

Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas bersama Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud didampingi OPD terkait. Dalam kunjungan kerja ke Kecamatan Biduk-Biduk, Berau. Foto: (Spesial)

Pemerintahan

Bupati Berau Sambut Kunker Gubernur Kaltim

Rabu, 16 Jul 2025 - 13:27 WITA